Semarang dahulunya berupa dataran lumpur. Kala itu seorang pejabat penting dari Kesultanan Demak, Pangeran Made Pandan, bersama putranya, Raden Pandan Arang, pergi meninggalkan kerajaan menuju ke daerah Barat. Saat tiba di sebuah tempat bernama Pulau Tirang, mereka membuka hutan dan mendirikan pesantren untuk syiar agama Islam. Daerah tersebut menjadi subur dan ditumbuhi banyak pohon asam (Asem Arang). Dari situlah nama Semarang (asem + arang) berasal.
Pangeran Made Pandan kemudian menjadi kepala daerah Semarang bergelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Setelah itu kepemimpinan digantikan oleh putranya dengan gelar Pandan Arang II. Pada masa inilah Semarang mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang.
Pandan Arang diangkat oleh Sultan Pajang, atas konsultasi Sunan Kalijaga, diangkat menjadi bupati pertama Semarang pada tanggal 2 Mei 1547. Secara adat dan politik tanggal tersebutlah yang resmi dijadikan hari jadi Kota Semarang.
Sesudah Bupati Pandan Arang mengundurkan diri lalu diganti oleh Raden Ketib, Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III (1553-1586), kemudian disusul pengganti berikutnya yaitu Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659), Mas Tumenggung Wongsorejo (1659 - 1666), Mas Tumenggung Prawiroprojo (1966-1670), Mas Tumenggung Alap-alap (1670-1674), Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung. Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674 -1701), Raden Maotoyudo atau Raden Summmgrat (1743-1751), Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau Sumonegoro atau Surohadmienggolo (1751-1773), Surohadimenggolo IV (1773-?), Adipati Surohadimenggolo V atau kanjeng Terboyo (?), Raden Tumenggung Surohadiningrat (?-1841), Putro Surohadimenggolo (1841-1855), Mas Ngabehi Reksonegoro (1855-1860), RTP Suryokusurno (1860-1887), RTP Reksodirjo (1887-1891), RMTA Purbaningrat (1891-?), Raden Cokrodipuro (?-1927), RM Soebiyono (1897-1927), RM Amin Suyitno (1927-1942), RMAA Sukarman Mertohadinegoro (1942-1945), R. Soediyono Taruna Kusumo (1945-1945), hanya berlangsung satu bulan, M. Soemardjito Priyohadisubroto (tahun 1946, 1949 - 1952 yaitu masa Pemerintahan Republik Indonesia) pada waktu Pemerintahan RIS yaitu pemerintahann federal diangkat Bupati RM.Condronegoro hingga tahun 1949. Sesudah pengakuan kedaulatan dari Belanda, jabatan Bupati diserah terimakan kepada M. Sumardjito. Penggantinya adalah R. Oetoyo Koesoemo (1952-1956). Kedudukannya sebagai Bupati Semarang bukan lagi mengurusi kota melainkan mengurusi kawasan luar kota Semarang. Hal ini terjadi sebagai akibat perkembangnya Semarang sebagai Kota Praja.
Daftar Kepala Daerah Semarang Sejak tahun 1945
1. Mr. Moch.lchsan
2. Mr. Koesoebiyono (1949 - 1 Juli 1951)
3. RM. Hadisoebeno Sosrowardoyo (1 Juli 1951 - 1 Januari 1958)
4. Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat (7Januari 1958 - 1 Januari 1960)
5. RM Soebagyono Tjondrokoesoemo (1 Januari 1961 - 26 April 1964)
6. Mr. Wuryanto (25 April 1964 - 1 September 1966)
7. Soeparno (1 September 1966 - 6 Maret 1967)
8. R.Warsito Soegiarto (6 Maret 1967 - 2 Januari 1973)
9. Hadijanto (2Januari 1973 - 15 Januari 1980)
10. Imam Soeparto Tjakrajoeda (15 Januari 1980 - 19 Januari 1990)
11. Soetrisno Suharto (19Januari 1990 - 19 Januari 2000)
12. Sukawi Sutarip (19 Januari 2000 - 2010)
13. Soemarmo (Sejak 2010)